Selasa, 24 Februari 2009

"Math ... buatku pusing!"

Math... Math... Math...

Perkalian jarimatika yang kuajarkan hari ini, cukup membuat anak-anakku pusing (kelas 2). Di dalam hati sebenarnya tidak tega, karena waktu terus saja berlalu tapi anak-anak masih harus terus belajar...!
Sebelum aku mengajarkan sistem perkalian ini, pada awalnya aku hanya memberikan motivasi di kelas bahwa materi perkalian dan pembagian yang sedang aku ajarkan tidaklah sulit. "Ibu yakin kalian pasti bisa menguasainya!" kataku kepada anak-anak. Ada beberapa anak yang merasa bahwa matematika itu pelajaran yang menyebalkan sehingga mereka mengeluh tentang cara-cara pemecahan yang paling mudah untuk materi perkalian dan pembagian.
Akhirnya, muncullah kalimat ini "Bagaimana kalau hari ini, ibu ajarkan kalian perkalian jarimatika?!". Tanpa aku duga, sebagian besar anak-anakku sangat antusias ingin di ajarkan.
Satu jam sebelum bel pulang, aku mulai mengajarkan. Refi, Ravinka, Monda, Excell, Shefina, Rahajeng dan Erinna ternyata lebih cepat belajar. Untuk itu, kuberikan mereka reward "Jika kalian sudah bisa, ibu minta kepada kalian untuk mengajarkan satu teman. Kalau kalian berhasil, ibu akan memperbolehkan kalian pulang lebih dulu!". Dari waktu yang tersisa, mereka saling berlomba mengajarkan teman mereka yang tidak bisa. Di tengah proses, tiba-tiba Excell berteriak kesal: "Rafiiiiiiii gimana sich kok gak bisa-bisa, kalau begini lama-lama otakku jadi bencong nih!". Aku hampir tak bisa menahan tawa, Excell... Excell, anakku yang satu ini benar-benar membuatku gemas. Pada akhirnya waktu tercepat diperoleh oleh Refi dan Ravinka seperti janjiku mereka boleh pulang lebih dulu. Kemudian di susul oleh Billa, Monda, Excell dan Rara. Sementara Shefina dan Erinna belum berhasil mengajarkan salah satu temannya. Reward ini terus berlaku kepada semua anak yang sudah bisa alias sambung menyambung.
Yup... Harapanku, aku bisa mengajarkan mereka lebih cepat dari yang aku perkirakan.