Senin, 11 Mei 2009

Congratulation for High Grade and Good Luck


To... ... My beloved children,

Bagi ibu... Kalian adalah kumpulan berbagai jenis musik yang iramanya selalu menghibur. Meskipun setiap hari irama yang terdengar terkadang berubah-ubah; merdu, sendu, keras, pelan bahkan fals.
Dari kalian... Ibu banyak belajar. Dari kalian... pengalaman ibu bertambah. Dan dari kalian... Ibu melihat banyak harapan di masa depan.
Kepada kalian semua : Salsa, Shefina dan Naufal... Cerminan jiwa muda yang berbakat. Raka dan Amel... Orang-orang bijak di masa depan. Refi, Onny, Fauzy, Nanda dan Excell... Creative Director di era millenium. Rahajeng, Dafa, Myrza, Erinna, Rafi dan Rizky... Analist-analist muda yang handal. Mika, Bunga, Alfian dan Ravinka... Komunikator-komunikator intelektual. Uki, Monda dan Palupi... Patriot-patriot pemberani di pemerintahan. Ibu percaya dan yakin, kalian bisa menjadi yang terbaik melebihi harapan-harapan ibu yang tertulis.
Ingat : "Tak ada yang tak bisa kalian raih, jika kalian terus berusaha dan tak pernah takut gagal"
Kelas II Usman bin Affan (2008-2009), Terimakasih atas semua warna yang telah kalian berikan untuk ibu. Maaf, jika selama ibu menjadi wali kelas II; Ibu selalu cerewet, sering marah dan terkadang juga memberi hukuman. Dari semua yang ibu lakukan... Ibu hanya berharap di tingkat selanjutnya, kalian bisa menjadi teladan bagi adik-adik kelas kalian dan dihargai oleh kakak-kakak kelas kalian. Pesan ibu... ... Lebih giat belajar dan galihlah terus potensi yang ada dalam diri kalian... Ok!!! Tetap Semangat... ...!!!

Selasa, 24 Februari 2009

"Math ... buatku pusing!"

Math... Math... Math...

Perkalian jarimatika yang kuajarkan hari ini, cukup membuat anak-anakku pusing (kelas 2). Di dalam hati sebenarnya tidak tega, karena waktu terus saja berlalu tapi anak-anak masih harus terus belajar...!
Sebelum aku mengajarkan sistem perkalian ini, pada awalnya aku hanya memberikan motivasi di kelas bahwa materi perkalian dan pembagian yang sedang aku ajarkan tidaklah sulit. "Ibu yakin kalian pasti bisa menguasainya!" kataku kepada anak-anak. Ada beberapa anak yang merasa bahwa matematika itu pelajaran yang menyebalkan sehingga mereka mengeluh tentang cara-cara pemecahan yang paling mudah untuk materi perkalian dan pembagian.
Akhirnya, muncullah kalimat ini "Bagaimana kalau hari ini, ibu ajarkan kalian perkalian jarimatika?!". Tanpa aku duga, sebagian besar anak-anakku sangat antusias ingin di ajarkan.
Satu jam sebelum bel pulang, aku mulai mengajarkan. Refi, Ravinka, Monda, Excell, Shefina, Rahajeng dan Erinna ternyata lebih cepat belajar. Untuk itu, kuberikan mereka reward "Jika kalian sudah bisa, ibu minta kepada kalian untuk mengajarkan satu teman. Kalau kalian berhasil, ibu akan memperbolehkan kalian pulang lebih dulu!". Dari waktu yang tersisa, mereka saling berlomba mengajarkan teman mereka yang tidak bisa. Di tengah proses, tiba-tiba Excell berteriak kesal: "Rafiiiiiiii gimana sich kok gak bisa-bisa, kalau begini lama-lama otakku jadi bencong nih!". Aku hampir tak bisa menahan tawa, Excell... Excell, anakku yang satu ini benar-benar membuatku gemas. Pada akhirnya waktu tercepat diperoleh oleh Refi dan Ravinka seperti janjiku mereka boleh pulang lebih dulu. Kemudian di susul oleh Billa, Monda, Excell dan Rara. Sementara Shefina dan Erinna belum berhasil mengajarkan salah satu temannya. Reward ini terus berlaku kepada semua anak yang sudah bisa alias sambung menyambung.
Yup... Harapanku, aku bisa mengajarkan mereka lebih cepat dari yang aku perkirakan.